( ARTIKEL 1 ) Indonesia dan MEA
INDONESIA DAN MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
Indonesia merupakan negara dengan
penduduk yang sangat padat, hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan
dampak ekonomi dan berbagai aspek di ancam kekurangan bahkan sebaliknya di setiap aspeknya. Oleh karena itu, Indonesia
dituntut untuk bergabung di beberapa organisasi internasional yang dapat membuat
Indonesia menjadi maju ataupun sebaliknya. Sikap Indonesia menentukan
hasil yang diperolehnya selama bergabung ke organisasi internasional tersebut.Langkah tegas pemerintah
sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini.
MEA,merupakan singkatan dari Masyarakat
Ekonomi Asean. Begitulah sebutan organisasi Internasional yang baru saja di
ikuti oleh Indonesia, MEA memberikan pengaruh yang luar biasa kepada Indonesia
sejauh ini. Hal tersebut juga membuat anak muda Indonesia semakin giat dalam
bersaing di bidang pekerjaan,pendidikan terutama perdagangan. Berikut negara
yang tergabung dalam MEA; Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai
Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar dan juga Indonesia. Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community) 2015 adalah proyek yang
telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan
stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar
negara ASEAN yang kuat.
Sejauh ini,
langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana
strategis pemerintah untuk menghadapi MEA /AEC, antara lain:
1. Penguatan Daya Saing Ekonomi
Pada 27 Mei 2011,
Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional
dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif,
berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember
2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil
dan pembangunan infrastruktur.
2. Program ACI (Aku Cinta Indonesia)
ACI (Aku Cinta
Indonesia) merupakan salah satu gerakan ‘Nation Branding’ bagian dari
pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang
berisikan Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda. Gerakan
ini sendiri masih berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang
terus berjalan dalam berbagai produk dalam negeri seperti busana, aksesoris,
entertainment, pariwisata dan lain sebagainya. (dalam Kemendag RI : 2009:17).
3. Penguatan Sektor UMKM
Dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan mengadakan
beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’
pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Acara ini bertujuan untuk
memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai
stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha
kecil serta menengah.
Selain itu, persiapan
Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi
MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi
merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan
KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015.
4. Perbaikan Infrastruktur
Dalam rangka mendukung
peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai
peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan,
perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara,
komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :
1.Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
2.Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
3.Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi
Listrik.
5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Salah satu jalan untuk
meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam
rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun
sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang
kelas rusak berat. Data Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat
sekitar 173.344 ruang kelas jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat.
(dalam Bappenas RI Buku I, 2011:36).
6. Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan
Dalam rangka mendorong
Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi
nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan
menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk
pelaksanaan aksi setiap tahunnya. Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana
Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh
KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian.
Namun,Persiapan diatas
belum sepenuhnya dilakukan secara optimal serta di sosialisasikan kepada
masyarakat Indonesia. menilai persiapan yang dilakukan pemerintah Indonesia
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 masih belum optimal.
Pemerintah baru melakukan sosialisasi tentang “Apa Itu MEA” belum pada
sosialisasi apa yang harus dilakukan untuk memenangi MEA. Sosialisasi “Apa itu
MEA" yang telah dilakukan pemerintah pun ternyata masih belum 100% karena
sosialisasi baru dilaksanakan di 205 kabupaten dari jumlah 410 kabupaten yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Maka dari itu diharapkan kepada
masyarakat Indonesia untuk tidak sepenuhnya menampung ilmu mengenai MEA hanya
dari pemerintah, akan tetapi belajar dan pahamilah di berbagai sumber di
Internet maupun berita mengenai apa itu MEA dan cara menghadapinya dengan benar
agar generasi muda kita dapat membuat Indonesia semakin maju dengan Inovasi dan
Karya yang kita miliki.
AYO
SEMANGAT MUDA-MUDI INDONESIA!!! ^_^
Komentar
Posting Komentar