"Perencanaan Penggunaan Struktur Beton Pre-cast Pada Bangunan Rumah Tinggal" (Revisi)


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang
Perkembangan Infrastruktur beberapa tahun terakhir ini sangatlah meningkat, di Indonesia pembangunan struktur yang menggunakan beton pracetak (pre-cast) berkembang sangat pesat seperti pembangunan rumah tinggal, gedung bertingkat untuk rumah susun, perkantoran, apartemen dan lain (Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR,2017). Beton pracetak sangat populer di Indonesia karena lebih menguntungkan secara ekonomi, seperti kualitas produk yang lebih baik dan terjamin, lebih awet serta ramah lingkungan. Hal ini karena pengawasan yang lebih ketat dalam proses fabrikasi. Pelaksanaan fisiknya pemasangan beton pracetak lebih cepat waktu penyelesaiannya dibandingkan dengan beton konvensional. Kelebihan lain beton pracetak adalah material beton relatif murah harganya, mudah dalam pengerjaan, dan tahan lama. Pembuatan beton pracetak dilakukan secara fabrikasi maka kekuatan dan mutu beton terjamin (lebih terkontrol). Pelaksanaan pembangunan yang lebih cepat, maka pemakaian beton pracetak akan menghemat biaya konstruksi bila diproduksi massal.

           Beton pracetak adalah beton yang dicetak di beberapa lokasi (baik yang di cetak di lingkungan maupun di pabrik-pabrik). Menurut SKSNI T-15-1991-03 beton pracetak adalah komponen beton yang dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir dalam suatu struktur. Kekuatan beton yang dipakai sekitar 4000 sampai 6000 psi dan dengan kekuatan lebih tinggi. Beton precast dapat diaplikasikan di beberapa bagian struktur yaitu pelat lantai, balok, kolom dan dinding. Pemasangan beton pre cast pada rumah tinggal maupun konstruksi selain rumah tinggal terdiri dari beberapa tahapan penulangan yaitu penulangan saat pengangkatan, penulangan saat beton overtopping belum kering, penulangan saat overtopping sudah kering. Bila dibandingkan dengan beton cast-in place , beton pre cast mempunyai kualitas yang lebih baik baik secara kekuatan dan ketahanan beton karena proses pembuatan dan pengerjaan yang lebih aman dan terkendali yang dilakukan di pabrik.

         Mendesain beton konvensional ataupun pre-cast pada dasarnya adalah sama, beban-beban yang diperhitungkan juga sama, faktor-faktor koefisien yang digunakan untuk perencanaan juga sama, hanya mmungkin yang membedakan adalah:
  1. Desain pre-cast memperhitungkan kondisi pengangkatan beton saat umur beton belum mencapai 24 jam. Apakah dengan kondisi yang sangat muda saat diangkat akan terjadi retak (crack) atau tidak.
  2. Desain pre-cast memperhitungkan metode pengangkatan, penyimpanan di stock yard, pengiriman, dan pemasangan di proyek. Kebanyakan beton pre-cast dibuat di pabrik.
  3. Pada desain pre-cast ditambahkan desain sambungan, desain sambungan dibuat lebih kuat dari yang disambung.
       Mutu beton yang biasa digunakan dalam pembangunan rumah,gedung yaitu Beton Kelas II : K-225, K-250, dan K-275 digunakan untuk pekerjaan struktur seperti lantai, jalan, pondasi, sloof,  kolom, dan lainnya. Penetapan mutu beton dilihat dari komponen beton seperti pasir,semen, dan agregat lainnya berdasarkan perencanaan pembebanan suatu struktur bangunan.  Berdasarkan hal tersebut maka beton precast merupakan pilihan yang sangat tepat dalam proses pembangunan struktur bangunan seperti rumah tinggal dan lainnya karena keunggulan yang dimilikinya. Pada penelitian ini penulis ingin membahas dan menganalisis penggunaan beton pre-cast dengan skala konstruksi rumah tinggal baik dalam penggunaan beton pada kolom,dinding,pelat lantai dan lainnya untuk dapat ditentukan kekuatan dan desain beton yang paling efektif untuk konstruksi rumah tinggal.

1.2     Batasan Masalah
Pembahasan mengenai beton pracetak (Pre Cast) memerlukan pembatasan variabel permasalahan yang akan diangkat pada sebuah karya ilmiah, agar dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan hanya berkaitan dengan “ Bagaimana desain elemen beton pracetak,mutu beton, pembebanan struktur rumah tinggal, merancang dimensi elemen rumah tinggal, sambungan pada beton, analisis struktur, analisis penampang beton pada struktur beton rumah tinggal”.

1.3     Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
1.      Bagaimana desain elemen-elemen dari beton pracetak?
2.      Bagaimana pembebananan dari bangunan rumah tinggal?
3.      Bagaimana analisis struktur dari bangunan rumah tinggal?
4.      Bagaimana merancang dimensi elemen-elemen dari beton pracetak?
5.      Bagaimana merancang detail sambungan pada komponen beton pracetak?

 1.4    Tujuan Penulisan
1.      Menentukan desain elemen-elemen dari beton pracetak.
2.      Menentukan pembebanan dari bangunan rumah tinggal.
3.      Menentukan bagaimana analisis struktur dari bangunan rumah tinggal.
4.     Menentukan bagaimana cara merancang dimensi elemen-elemen dari beton pracetak.
5.      Menentukan detail sambungan pada komponen beton pracetak.




Sumber:
https://tekniksipilblog006.wordpress.com/2016/10/02/makalah-beton-precast/
e-journal.uajy.ac.id/12616/2/TS149841.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-13848-Paper-1069554.pdf
https://indonusa-conblock.com/beton-precast-pracetak/


















Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.biz...^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 1. RISET OPERASI

(Artikel 1) Terminal 3 Soekarno-Hatta